Senin, 26 Desember 2016

POTENSI EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA PAPUA

Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman hayati baik dari manfaat ekologi maupun sosialnya. Ekosistem ini berperan dalam siklus ekologi di wilayah pesisir dengan ketergantungan biota perairan dan manusia terhadap keberadaannya. Manfaat ekonomi langsung dari ekosistem mangrove adalah kayu mangrove sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan bangunan dan kawasan hutan yang dialih fungsikan sebagai area tambak. Kawasan ekosistem mangrove Taman Wisata Teluk Youtefa yang berada dekat dengan perkotaan, menjadikan kawasan tersebut berkaitan langsung dengan keberagaman aktivitas tersebut, seperti pemanfaatan kayu mangrove sebagai kayu bakar, bahan bangunan dan sebagainya yang mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem mangrove. Selain itu terdapat aktivitas, seperti konversi lahan menjadi tambak, pemukiman dan industri, serta tingginya pencemaran dan sedimentasi dari lahan perkotaan. Sebagai upaya pengelolaannya berdasarkan konsep dan prinsip terpadu, maka perlu disusun rencana strategis pengelolaanya agar dapat berkelanjutan. Dari proses penyusunan tersebut, terlihat bahwa peranan stakeholder sangat dibutuhkan dalam setiap langkah penyusunan program. Selain itu, dimensi pengelolaan, yaitu ekologi, sosial ekonomi maupun kelembagaan menjadi pertimbangan utama sebagai satu kesatuan tahapan.

Kata Kunci: Mangrove, Pengelolaan terpadu, Teluk Youtefa

http://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan/article/view/798

Senin, 19 Desember 2016

Kajian suhu permukaan laut mengunakan data satelit Aqua-MODIS di perairan Jayapura, Papua

Informasi suhu permukaan laut (SPL) dalam bidang kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat penting. Data satelit Aqua-MODIS sangat baik untuk pemantauan perubahan SPL secara berkala. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran temporal dan spasial SPL di perairan Jayapura, Papua. Data yang digunakan adalah data SPL dari sensor satelit Aqua-MODIS periode Juni 2011 sampai Mei 2015. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang meliputi analisis SPL secara temporal berdasarkan fluktuasi SPL bulanan dan musiman dalam bentuk grafik deret waktu, dan analisis spasial berdasarkan visualisasi degradasi warna pada peta sebaran rata-rata SPL bulanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi temporal SPL bulanan di perairan Jayapura selama empat tahun cenderung mengalami penurunan. Nilai SPL di perairan Jayapura bervariasi antara 25°C-31°C dengan SPL dominan berkisar antara 27°C-29°C. Nilai SPL maksimum terjadi pada bulan November (29.25°C) dan minimum pada bulan Maret (27.86°C). Variabilitas nilai SPL di perairan Jayapura dipengaruhi oleh musim, SPL pada musim timur dan musim peralihan II cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan SPL pada musim barat dan musim peralihan I. Sebaran spasial SPL di perairan lepas pantai cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan SPL di perairan dekat pesisir.

Kata kunci : SPL; Aqua-MODIS; Variabilitas Temporal dan Spasial; Perairan Jayapura Unduhan

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/3055