Senin, 15 Oktober 2018

Sekelumit Catatan Sejarah Berdirinya Basse Sang Tempe', Tondok Lamunan Lolo

Basse Sang Tempe' disingkat BASTEM merupakan salah satu kecamatan dalam pemerintahan Kabupaten Luwu. Kecamatan Bastem merupakan etnis yang berada di dataran tinggi pulau Sulawesi (Celebes) yang bersuku Toraja (Toraya). Basse Sangtempe’ berasal dari kata Basse, yang artinya perjanjian, Sang artinya satu, dan tempe’ artinya wilayah yakni sebutan untuk petakan sawah. Sehingga Basse Sangtempe’ diartikan sebagai satu kesatuan wilayah yang dibentuk atas dasar musyawarah dan kesepakatan masyarakat. Sekitar abad ke-15 kesatuan wilayah Basse Sangtempe’ di bentuk atas dasar musyawarah beberapa To Manurung atau Kapuangan diantaranya: Puang Ri Tabang, Puang Ri Tangdu, Puang Ri Si’ki, Puang Ri Tede, Puang Ri A’do’, Puang Ri Sinaji, Puang Ri Biduk dan lain-lain. Pemerintahan pada masa itu berbentuk perserikatan dan berpusat di A’do’ (Buntu A’do’) dan Tangdu sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi dipegang oleh Latte Pareppae yang bergelar Arung Ri Torajae.
Dengan berbagai pertimbangan, melalui musyawarah Kapuangan tersebut Pemerintahan berbentuk perserikatan lalu diubah menjadi kesatuan. Dalam musyawarah tersebut juga diputuskan bahwa jika kelak lahir putra dari Latte Pareppae, maka dia yang akan menjadi pemimpin kesatuan tersebut. Akhirnya lahirlah putra yang dinantikan dan diberi nama Siman Kilo dan bergelar Puang Tontiriado’. Siman Kilo di dilantik dengan bergelar Arung Ri Torajae. Musyawarah berlangsung selama enam hari, dan menjelang hari ketujuh tercapailah suatu kesepakatan dengan mengangkat dan melantik Siman Kilo menggantikan orang tuanya sebagai Arung Ri Torajae. 

Ikrar yang pembentukan wilayah kesatuan Basse Sangtempe’ sebagai awal berdirinya kesatuan "Pemerintahan Basse Sang Tempe’ yaitu: 
Tonna di garaga Basse Sangtempe’ Ditampa pandanan sang waian Disanga Basse Sangtempe’ Sang rodoan tinting, sang tirimbakan pajo-pajo Lekko Pini’ di pokambutu’na Anna padang Dipatongai dipoikko’na Basse Sangtempe’ Bokin di poulunna pandanan sang waian Dipokaropokna padang Karunanga".

Artinya: 
Telah berdiri Basse Sangtempe’ Dibentuk pemerintahan kesatuan Dinamakan Basse Sangtempe’ Satu kata satu pergerakan Lekko Pini’batas bagian selatan dan daerah Patongai Sedangkan Bokin batas bagian hulu serta batas Karunanga Basse Sangtempe’ juga disebut to nasipi’ Buntu Kapua, to nabala tanete kalando artinya diapit oleh dua kerajaan besar dengan adat-istiadat berbeda, yaitu kerajaan Luwu ana’ Tellue, Baebunta, Bua dan Ponrang dan Kerajaan Sangalla’ yakni Sangalla’, Makale dan Mengkendek. 
Catatan: kata ‘to” merujuk pada etnis (komunitas). 

Pada waktu itu, untuk menjaga keberlangsungan pemerintahan, maka dibentuklah lima (5) kawasan dengan tugas masing-masing sebagai berikut: 1. Rante Balla disebut Liku Lambe’na Basse Sangtempe’, Tasik tikalulunna pandanan sang waian (sumber lauk-pauk); 2. Kanna disebut Sembang Kada yang bertugas memutuskan sesuatu permasalahan tanpa digugat; 3. Bolu disebut Balimbing Kalua’ (tempat perlindungan rakyat) tanpa digugat; 4. Pantilang disebut Issong Kalua’ (melayani kebutuhan ekonomi) 5. Maindo Sang Sumaluan disebut La’riri Bassi (bertanggungjawab terhadap pertahanan dan keamanan) to dipopalasa makati’ di potanduk matata’na Basse Sangtempe’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar